BILANGAN BULAT dan BILANGAN PECAHAN

| Sunday, February 1, 2015



A. Bilangan Bulat

Pengertian
Bilangan bulat terdiri atas bilangan bulat positif atau bilangan asli, bilangan nol dan bilangan bulat negatif.
Bilangan bulat digambarkan pada garis bilangan sbb:
 
Bilangan bulat terdiri dari

  • Bilangan bulat positif : { 1, 2, 3, 4, .....} 
  • Bilangan bulat negatif : {...., -4, -3, -2, -1} 
  • Bilangan nol : {0}

Di dalam bilangan bulat termuat bilangan-bilangan :

  1. Bilangan Cacah→(0,1,2,3,4,...)
    Bilangan yang dimulai dari nol
     
  2. Bilangan Asli→(1,2,3,4,...)
    Bilangan yang dimulai dari 1
     
  3. Bilangan Genap→(2,4,6,8,...)Bilangan yang habis dibagi 2 
  4. Bilangan Ganjil→(1,3,5,7,...)
    Bilangan yang tidak habis dibagi 2 (bersisa)
     
  5. Bilangan Prima→(2,3,5,7,11,...)
    Bilangan asli yang hanya habis dibagi oleh bilangan satu dan bilangannya sendiri

Operasi Hitung pada Bilangan Bulat

  1. Penjumlahan dan Pengurangan 
    Berlaku :
    1)      a + b      =  a + b
    2)      a – b       =  a + (-b )
    3)      -a + (-b)  = - (a + b)
    4)      a – (-b)    = a + b
  2. Perkalian dan Pembagian
    Perkalian merupakan penjumlahan secara berulang.
    contoh: 3 x 5 = 5 + 5 + 5 = 15
    Berlaku:
    1)      a  x  b      =  ab
    2)      a x (– b)  = - ab
    3)      (-a) x b    = - ab
    4)       (-a) x (-b) = ab

    Pembagian merupakan kebalikan/invers dari perkalian.


    Contoh :
    Berlaku :



Sifat-sifat Operasi Hitung Bilangan Bulat

  1. Sifat Komutatif (pertukaran)
    • Pada penjumlahan
      a + b = b + a

      contoh:

      4 + 8 = 8 + 4
       
    • Pada perkalian
      a x b = b x a
  2. Sifat Asosiatif (pengelompokan)
    • Pada penjumlahan
      a + (b + c) = (a + b) + c

      contoh:

      4 + ( 5 + 6) = ( 4 + 5 ) + 6 = 15
       
    •  Pada perkalian
      a x (b x c ) = (a x b)  x  c
       
  3. Sifat Distributif (penyebaran)
    • Pada operasi perkalian terhadap penjumlahan
      a x (b + c ) = (a x b ) + ( a x c )

      contoh:

      2 x ( 3 + 4 ) = (2 x 3 ) + ( 2 x 4 ) = 14
       
    • Pada operasi perkalian terhadap pengurangan
      a x (b - c ) = (a x b ) - ( a x c )


Pangkat dan Akar Pangkat Bilangan Bulat

  1. Kuadrat dan Pangkat Tiga Bilangan Bulat
    • Kuadrat Bilangan Bulat (Pangkat dua)
      Diperoleh dengan mengalikan bilangan itu dengan bilangan itu sendiri, atau mengalikan bilangan tersebut secara berulang sebanyak dua kali.

      Contoh :
       
    • Pangkat Tiga Bilangan Bulat
      Diperoleh dengan mengalikan bilangan tersebut secara berulang sebanyak tiga kali.
  2. Akar Kuadrat dan Akar Pangkat Tiga
    • Akar Kuadrat
      Merupakan kebalikan dari kuadrat (pangkat dua).

      Lambangnya
      (akar pangkat dua)
      contoh:
      karena dan 
    • Akar Pangkat Tiga
      Merupakan kebalikan dari pangkat tiga.
      Lambangnya (akar pangkat tiga)



B. Bilangan Pecahan

Bilangan pecahan terdiri dari pembilang dan penyebut
; a = pembilang dan b = penyebut

  1. Macam-macam bilangan Pecahan
    • Pecahan Biasa
      pembilangnya lebih kecil dari penyebut(dalam bentuk paling sederhana)

      ; a < b contoh:
       
    • Pecahan campuran
      pembilangnya lebih besar dari penyebut

      ; a > bcontoh:
       
    • Pecahan desimal
      pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma.

      contoh: 0, 5 ;  1, 75

      Bentuk desimal dapat diubah ke pecahan biasa atau campuran denganmenggeser tanda koma ke arah kanan dengan memperhatikan persepuluhan,perseratusan, perseribuan dst

      Contoh :

      bentuk pecahan dari 1,75

      tanda koma digeser kekanan 2 kali sehingga 1,75 menjadi 175 pergeseran sebanyak 2 kali, maka nilai hasil pergeseran dikalikan dengan perseratusan menjadi
    • Pecahan Persen
      pecahan yang menggunakan lamabang % yang berarti perseratus a% berarti 
      Mengubah bentuk persen menjadi pecahan biasa

      Mengubah bentuk persen menjadi pecahan desimal


      Mengubah bentuk pecahan menjadi bentuk persen

    • Pecahan Permil
      Pecahan yang menggunakan lambang %
      0 yang berarti perseribu
  2. Operasi Hitung pada Bilangan PecahanPenjumlahan
    • Penjumlahan pada pecahan biasa
      cara : penyebutnya disamakan dulu baru dijumlah
      contoh1 :

      contoh2 :


      apabila penyebutnya tidak sama cari KPK dari penyebutnya itu. KPK dari 3 dan 4 adalah 12 ( cara mencari KPK lihat di Bab FPB dan KPK)
      Sehingga perhitungannya menjadi :


      Ada cara lain dengan tidak menggunakan KPK yaitu dengan mengalikan penyebutnya dapat dirumuskan sbb:

      contoh :
    • Penjumlahan pada pecahan campuran
      Apabila penyebutnya sudah sama, penjumlahan bisa langsung dilakukan
      Contoh1 :


      Contoh2 :
    • Penjumlahan pada Pecahan Desimal
      Dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah
      Contoh :
    Pengurangan
    Sama dengan penjumlahan, pengurangan juga terdiri dari :
    • Pengurangan pada Pecahan Biasa
      penyebutnya disamakan dulu baru dijumlah
      Contoh1 :

      Contoh2 :

      apabila penyebutnya tidak sama cari KPK dari penyebutnya itu. KPK dari 4 dan 5 adalah 20 ( cara mencari KPK lihat di Bab FPB dan KPK) sehingga perhitungannya menjadi:

      Ada cara lain dengan tidak menggunakan KPK yaitu dengan mengalikan penyebutnya dapat dirumuskan sbb:
       
    • Pengurangan pada Pecahan Campuran
      contoh :
       
    • Pengurangan pada Pecahan Desimal
      Dengan cara bersusun pendek, tanda koma lurus ke bawah
      Contoh :
    Perkalian
    • Perkalian pada pecahan biasa
      dilakukan dengan mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut  dengan penyebut.

      Contoh :

      Apabila bialangan pecahan dikalikan dengan bilangan bulat, maka pembilangan pecahan dikalikan dengan bulangan bulat tersebut.
      contoh:

    • Perkalian pada pecahan campuran
      Pecahan campuran harus diubah dulu ke dalam pecahan biasa baru dilakukan pengalian

       
    • Perkalian pada Pecahan desimal
      perkalian dilakukan dengan cara bersusun pendek, awalnya tanda koma diabaikan, tetapi pada hasil perkaliannya diberi tanda koma sesuai denganjumlah tanda koma.
      Contoh :


    Pembagian
    • Pembagian pada Pecahan Biasa
      Apabila pecahan biasa dibagi dengan pecahan biasa, maka hasilnya adalah perkalian pecahan biasa yang dibagi dengan kebalikan dari pecahan pembagi

      Contoh :

      Apabila pecahan biasa dibagi dengan bilangan asli, maka

      Apabila bilangan asli dibagi dengan pecahan biasa:
    • Pembagian pada Pecahan Campuran
      Mengubah pecahan campuran ke pecahan biasa dulu
      Contoh :
       
    • Pembagian pada Pecahan Desimal
      Dilakukan dengan cara bersusun pendek
      Contoh :



 




3 comments:

Prev
▲Top▲